Asset 3 (3)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

UMMUL AYMAN

SAMALANGA-BIREUN-ACEH

Berita Terpopuler

JAG00124

“Woe u Rumoh Asai” IKABUA Gelar Silaturrahmi Alumni Bersama Waled H. Nuruzzahri

IMG_6786

“Haflah Takharruj” Warnai Perpisahan Santri Ummul Ayman

IMG_4977

Negeri Nun Jauh

IMG_4979

Berubah Tapi Tak Berbuah

ChatGPT Image 27 Apr 2025, 03.17.57

Rahasia Jodoh

Penyesalan Tak Lagi Bermakna

Seminar Nasional di YPI Ummul Ayman, Angkat Tema ‘Runtuhnya Khilafah Usmani dan Munculnya Negara Bangsa,’

SAMALANGA – K.H. Abdullah Aniq Nawawi, Lc, M.A, Selaku pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), beliau menjalankan silaturrahmi ke Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ummul Ayman dalam rangka mengisi acara Halaqah Fiqh Peradaban dengan tema ‘Runtuhnya Khilafah Usmani dan Munculnya Negara Bangsa’.

Acara ini digelar di lantai dua mushala Dayah Ummul Ayman, Senin (18/12/2023). Acara dimulai pada jam 10 pagi, dipandu oleh PK 3 STIS Ummul Ayman, Tgk Syeh Khaliluddin, MA.

Selain itu, turut hadir Pimpinan Dayah Ummul Ayman, Waled Nuruzzahri sebagai pemateri II. Juga ketua NU kabupatèn Bireuen, Tgk. Zulfikar Dan ketua NU Pidie Jaya, Tgk Ikhwani. Turut berhadir pula Habib Jamaluddin dan unsur civitas akademika STIS Ummul Ayman.

Tujuan acara ini digelar adalah bagaimana menghidupkan kembali teks kitab kuning dalam menyikapi realita kehidupan bernegara. Kitab merupakan benda mati, namun bisa dihidupkan oleh pemikiran-pemikiran manusia. Sehingga kitab turats (kitab kuning) tidak menjadi tulisan belaka, akan tetapi kitab-kitab tersebut dipelajari agar peradaban Islam tidak punah.

Adapun beberapa kesimpulan dari isi pembicaraan Kiyai Aniq adalah ;

Bedanya sistem khilafah dengan negara bangsa adalah, khilafah terus memperluas wilayahnya, sebagaimana ketika masa pemerintahan Turki Usmani, luas wilayahnya sampai ke Palestina. Sedangkan sistem negara bangsa, wilayah negara tersebut sudah di tentukan. Tidak ada perluasan wilayah.

Kiyai Aniq juga menyampaikan masalah kepemimpinan, bagaimana cara memilih pemimpin yang benar, yaitu dengan memilih secara rasional, pilihlah yang lebih bermanfaat bagi kepentingan ummat Islam.

“Kunci peradaban adalah kolaborasi, Karena tidak akan tercapai kemaslahatan tanpa kerja sama dengan unsur-unsur yang ada di sekitar. Seperti halnya untuk makan, butuh banyak orang yang berkontribusi untuk sesuap nasi yang di dapatkan. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakan, butuh banyak orang untuk membuat sebuah pakaian,” lanjutnya.

Selain itu, Kiyai juga mengulas tentang khilafah Turki Usmani, dari mulai kemunculan hingg runtuhnya khilafah dimaksud. []

Kisah Inspiratif

Berita Terkini

.