Asset 3 (3)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

UMMUL AYMAN

SAMALANGA-BIREUN-ACEH

Berita Terpopuler

JAG00124

“Woe u Rumoh Asai” IKABUA Gelar Silaturrahmi Alumni Bersama Waled H. Nuruzzahri

IMG_6786

“Haflah Takharruj” Warnai Perpisahan Santri Ummul Ayman

IMG_4977

Negeri Nun Jauh

IMG_4979

Berubah Tapi Tak Berbuah

ChatGPT Image 27 Apr 2025, 03.17.57

Rahasia Jodoh

Penyesalan Tak Lagi Bermakna

Pulang Libur Haji, Ummul Ayman Adakan Temu Ramah Pimpinan Dengan Wali Santri, Berikut Poin Pentingnya

YPI Ummul Ayman – Dalam rangka menyambut hari raya idul adha 1440 H, Dayah Ummul Ayman Samalanga pimpinan Tgk H Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu Samalanga telah meliburkan santrinya pada Rabu (7/8) kemarin.

Kemarin itu, belum lagi sang surya menatap alam dengan cerah, wali murid dari berbagai kabupaten sudah mulai terlihat berangsur datang untuk menjemput buah hati mereka. Pasalnya, sebelum diizinkan pulang, pihak dayah mengadakan temu ramah pimpinan dayah dengan wali santri yang dijadwalkan pukul 08:30 wib.

Acara temu ramah tersebut dipimpin langsung Tgk H Nuruzzahri Yahya atau Waled selaku pemilik yayasan sekaligus pimpinan dayah.

Tujuan dari acara yang rutin diadakan setiap hari libur ini adalah untuk mensosialisasikan kembali poin-poin penting seputar program serta sistem pendidikan dan peraturan yang berlaku di dayah setempat. Terlebih untuk kalangan wali murid dari santri baru yang mulai diasramakan pada pertengahan Juni lalu.

  • Pentingnya Komunikasi dan Sinergitas Wali Santri Dengan Guru

Di antara perihal yang disampaikan Waled adalah tentang pentingnya sinergi dan kerja sama antara wali santri dengan pihak dayah, dalam hal ini guru wali kelas. Wali santri dalam hal ini juga memiliki hak untuk menanyakan perkembangan peserta didik serta mendengarkan arahan dari guru yang bersangkutan.

Adanya komunikasi yang baik dari kedua pihak sangat menentukan keseriusan peserta didik selama menjalani proses masa belajar. Sehingga standarisasi target belajar nantinya bisa tercapai sesuai jenjangnya.

  • Jangan Terkesan Abai (Miskomunikasi)

Sebaliknya, berdasarkan pengalaman yang ada, ada juga sebagian wali murid yang enggan membangun komunikasi dengan guru. Terutama di saat adanya laporan kelakuan peserta didik yang disampaikan via pesan singkat, atau saat dihubungi langsung ke kontak yang ada, justru tidak ada balasan ataupun tanggapan. Bahkan sampai tidak mau memenuhi pemanggilan. Ini sangat fatal karena bisa menimbulkan keretakan dan rasa saling tidak percaya satu sama lain, tidak adanya solusi, yang berimbas kepada peserta didik itu sendiri.

  • Jangan Mudah Termakan Keluhan Anak

Dewasa ini, dalam dunia pendidikan kerap sekali adanya keluhan peserta didik. Mulai dari ketidaknyamanan fasilitas hingga pengambilan tindakan. Bagi setiap anak, tidak ada fasilitas yang paling nyaman kecuali di rumah. Di rumah, dia memiliki ibu dan bapaknya, keluarganya, sehingga tak ada beban fikiran yang dipikul. Karena itu, orang tua atau wali santri perlu menahan rasa iba.

Terkait pengambilan tindakan, kematangan wali santri dalam menyikapi adanya dugaan-dugaan negatif perlu dipertimbangkan. Tabayun atau mencari tahu kejelasan informasi secara dingin sangat diharapkan demi menghindari kegaduhan. Hubungi gurunya, atau temui langsung dan bicarakan baik-baik. Bek sampe hase jimeupake geutanyoe le aneuk.

  • Menyekolahkan Anak Santri, Bukan Menyantrikan Anak Sekolah

Sebagaimana diketahui, Dayah Ummul Ayman Samalanga berada di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ummul Ayman. Sebuah yayasan yang digagas oleh Waled sendiri sejak 1991 silam. YPI Ummul Ayman memiliki motto atau slogan “Menyekolahkan Anak Santri, Bukan Menyantrikan Anak Sekolah.”

Layaknya dayah pada umumnya, program beut_seumeubeut atau belajar kitab kuning menjadi prioritas utama yang wajib diikuti oleh peserta didik. Selain itu setiap santri yang tidak mengindahkan aturan dayah maka akan diberikan sanksi yang sesuai hingga pada tahap dikeluarkan.

  • Program 10 Tahun Belajar

Sejak beberapa tahun belakangan, Dayah Ummul Ayman Samalanga memberikan pelayanan 10 tahun belajar. Tiga tahun pertama peserta didik mengkhatam kitab Fathul Qarib/kitab sederajat sekaligus lulus SMP, tiga tahun kedua mengkhatam kitab Fathul Mu’in/kitab sederajat sekaligus lulus MAS, selanjutnya 4 tahun terakhir mengkhatam syarah Minhajuth_thalibin yakni kitab Al-Mahally/kitab sederajat sekaligus selesai S1 di STIS Ummul Ayman Pidie Jaya.

Dengan begitu, diharapkan lulusan Ummul Ayman bisa menjadi tokoh agama yang mengayomi masyarakat sesuai kemampuannya, juga menjadi sarjana yang berdaya saing serta bergaul dalam dunia akademisi.

Demikian beberapa pesan yang disampaikan Waled pada temu ramah kemarin. Ada juga sesi tanya jawab serta tukar pendapat. Ummul Ayman akan terus menampung saran atau ide yang sifatnya membangun demi meningkatkan kualitas santri ke depan.

Acara selesai sekira pukul 10:00 wib ditutup dengan pembacaan doa serta penyerahan piala kepada santri berprestasi dari kelas satu. Sementara itu, proses belajar mengajar akan aktif kembali pada 18 Agustus mendatang. (MY)

Kisah Inspiratif

Berita Terkini

.