Samalanga – Sebanyak 30 orang santri putra Dayah Ummul Ayman Samalanga (Umaysa) mendapatkan sertifikat kemampuan Berbahasa Arab bertaraf internasional dari Leipzig University Jerman.
Penyerahan sertifikat berlangsung di Mushalla Ar-Rahmah komplek Ummul Ayman Putra, Senin malam tadi (29/4) selesai shalat isya.
Penyerahan sertifikat diserahkan langsung oleh Pimpinan Dayah, Tgk H Nuruzzahri Yahya pada malam Selasa (29/4) selesai shalat isya di Mushalla Ar-Rahmah komplek Ummul Ayman putra.
Sertifikat dimaksud diperoleh santri setelah menyelesaikan serangkaian proses belajar tiga bulan untuk level A1 dan sudah berhasil lulus dari ujian Toafl.
“Alhamdulillah program Bahasa Arab ini sangat membantu peserta didik dalam menggeluti bahasa Arab modern. Di mana sistemnya mutakhir, belajar di sebuah aplikasi yang terkoneksi langsung kepada internet. Pelajar bisa mendengar langsung orang Arab berbicara, menulis bahasa Arab di keyboard, dan membaca teks-teks Arab modern. Tahap pertama ini anak-anak kami mendominasi nilai Toafl di atas 80.%”, tutur Waled.
Program itu merupakan sebuah aplikasi belajar bahasa Arab lewat computer terkoneksi internet yang dirancang oleh Arabiyya Institute Leipzig Jerman. Di samping mendapatkan buku ajar, pelajar dapat mengakses internet langsung untuk belajar setelah membeli akun aplikasi itu.
Koordinator program, Tgk Abdul Hamid MA mengatakan, “Program itu terdiri atas enam level, A1 dan A2 untuk pemula, B1 dan B2 untuk maju, C1 dan C2 untuk penguasaan. Dalam setiap level disediakan materi belajar dari Dars 1 sampai dars 24, kemudian menguji kemampuan dengan fitur E Test yang disediakan untuk menguji materi yang sudah dipelajari. Untuk mempelajarinya butuh waktu bertahun-tahun. Jika yakin meteri perlevel sudah dikuasi serta ingin mendapatkan Syahadah Kafa-ah Lughaiyah (Sertifikat) berstandar internasional, untuk keperluan beasiswa atau pekerjaan, peserta bisa mengajukan diri untuk mendapatkan code ujian setelah melakukan proses administrasi pembayaran”, ujar Tgk Abdul Hamid yang juga sebagai koordinator program tersebut di Aceh. (MY)
