Foto: Santri sedang mengikuti lomba lompat goni sore tadi di stadion Lampoh U Majnun Cup. (Senin, 17 Agustus 2015)
*********************************************
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan RI yang ke-70, dayah salafiyah Ummul Ayman Samalanga adakan serangkaian sayembara. (17/8)
Tak hanya HUT kemerdekaan RI, acara dimaksud juga sebagai peringatan satu dasawarsa perdamaian Aceh dengan RI yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005 lalu, atau lebih dikenal MoU Helsinki.
Sejumlah jenis sayembara itu digelar di sebuah lahan yang ada tepat di belakang komplek, atau kerap disebut stadion Lampoh U Majnun Cup, diikuti oleh puluhan peserta dari pihak santriwan dayah setempat.
Serangkaian sayembara atau perlombaan itu seperti lomba memanjat pohon pinang, lomba sepak bola pakai sarung, lomba bawa kelereng, lomba lompat goni, dan lomba lari satu kaki.
Pesta atau “piasan” tujuh belasan itu berlangsung senin siang tadi seusai zuhur, sementara di pagi harinya, aktivitas belajar mengajar santri mengaji kitab kuning tetap berjalan normal seperti biasa.
Selain sebagai bentuk peringatan dua momentum bersejarah di atas, acara dimaksud juga bertujuan untuk menghibur para santri.
Pihak panitia merincikan penyelenggaraan sayembara tujuh belas agustus untuk tahun ini menelan biaya secara keseluruhannya mencapai delapan juta rupiah.
“Alhamdulillah, setumpuk acara yang memakan waktu sekitar tiga jam ini sukses terlaksana tanpa ada kendala yang berarti”, pungkas panitia pelaksana, Tgk. Amrullah S.H.I saat ditanyai di lokasi, sore tadi.
Lewat liputan ini, lanjutnya, pihak panitia menyampaikan banyak terima kasih kepada Koperasi Maisarah Ummul Ayman, kantin komplek setempat, seksi perlengkapan dayah, YUA Radiance, toko besi Harapan Baru Samalanga, bengkel Maisarah Samalanga, dan sejumlah pihak relawan dan pendonasi lainnya yang telah ikut berpartisipasi memberikan dukungan dan sumbangsih dalam menyukseskan acara.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak peringatan kemerdekaan RI dan perdamaian Aceh ini diakhiri dengan baca yasin bersama seusai shalat magrib, hal itu sebagai bentuk tasyakur terhadap nikmat kemerdekaan dan perdamaian yang telah kita rasakan selama ini. (MY)
