Menghadapi lebaran haji 1439 H, santri Dayah Salafiyah Ummul Ayman Samalanga resmi diliburkan pada Kamis (16/8) kemarin.
Sebagaimana pada umumnya dayah salafi (baca; pesantren tradisional, red), Ummul Ayman atau Umay asuhan Tgk H Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu Samalanga hanya memiliki dua kali masa libur dalam setahun, yakni libur bulan Ramadhan sekaligus lebaran Idul Fitri, dan libur lebaran Idul Adha.
Hal itu seperti dikatakan Waled pada gelaran temu ramah antar pimpinan dengan wali santri yang diadakan Kamis pagi kemarin di Mushalla dayah setempat.
“Kita disini (Ummul Ayman) cuma ada dua masa libur, libur puasa (sampai hari raya puasa), dan libur (hari raya) haji”.
Menurut Waled juga, sebagaimana yang sudah-sudah, untuk libur haji pihaknya telah menetapkan liburan selama 10 hari lamanya . Terhitung lima hari sebelum dan sesudah lebaran.
“Kalau untuk libur haji begini, dari dulu kita selalu memberikan libur 10 hari, pulang lima hari sebelum lebaran, baliknya setelah lima hari lebaran”, imbuh Waled.
Artinya, dua ribuan santriwan/wati asuhannya itu diwajibkan masuk lagi ke dayah pada lebaran ke enam atau bertepatan dengan hari Senin 27 Agustus mendatang.
Sebelumnya, perihal serupa juga telah ditegaskan oleh pimpinan Ummul Ayman Putra, Tgk Nuqman S. Sos yang akrab dengan sapaan Ayah saat memberikan tausiah sebagai penutup pada acara perpisahan guru dan santri yang digelar Rabu malam (15/8) seusai shalat isya.
Sejauh pantauan yang ada, santri dayah yang memiliki slogan “Menyekolahkan Anak Santri, Bukan Menyantrikan Anak Sekolah” itu mulai berangsur pulang dengan dijemput orang tua atau wali setelah acara temu ramah tersebut selesai, atau sekira pukul 10:30 WIB. (MY)