Ikatan seorang murid dan guru tidak akan terputus meskipun jarak telah memisahkan. Tidak ada penghalang antara murid dengan gurunya, meskipun murid tersebut tidak berguru lagi pada orang tersebut, namun kontak batin antara keduanya tetap masih ada.
Ikatan Keluarga Besar Alumni Ummul Ayman (IKABUA) yang merupakan organisasi yang berisi alumni-alumni dayah Ummul Ayman. Organisasi ini sendiri telah berdiri sejak tahun 2009, yang diketuai oleh Tgk Ridwan Calok. Hari ini, 13 Agustus 2023, IKABUA kembali menyelenggarakan acara “Woe U Rumoh Asai” ke-23 nya.
Acara tersebut berlansung mulai dari jam 8 pagi hingga menjelang waktu zuhur. Lokasi yang ditentukan juga begitu asri, Lampoh Saban yang merupakan cabang ke-4 dayah Ummul Ayman menjadi titik pertemuan IKABUA hari ini.
“Woe U Rumoh Asai” merupakan sebuah acara yang di gelar setiap tahunnya. Setiap orang yang pernah nyantri atau mondok di dayah Ummul Ayman di undang ke acara tersebut. “Woe U Rumoh Asai” sendiri memiliki makna kembali ke rumah asalnya. “Dari mana engkau berasal, kesanalah engkau kembali.”
“Wahee aduen sama tajak woe
Wahee adoe sama tagisa
Cok do’a waled ta mumat jaroe
Aduen ngen adoe ta tatap muka.”
Bait tersebut merupakan tema acara “Woe U Rumoh Asai” yang ke-23. Biasanya acara ini diadakan pada hari raya ketiga lebaran Idul Adha. Namun, karena tahun ini Waled menunaikan ibadah haji ke baitullah, acara “Woe U Rumoh Asai” ditunda hingga Waled kembali dari Makkah.
“Tanyoe na pernah berada bersama di bawah payung Ummul Ayman, oleh karenanyan, tanyoe nyoe bersaudara,” tutur ketua panitia, Tgk H. Muhammad pada pidatonya di acara “Woe U Rumoh Asai” yang ke-23.
“Sebagian urengnyoe na yang peugah, acara woe u rumoh asai nyoe beutoi butoi lagèe ta woe u rumoh droe, keluh kesah ta teujeut peugah bak ureng nyoe. Dan ureng2 IKABUA ramah2, geu tem dingee keluh kesah geutanyoe, bahkan neu bie solusi.” Lanjutnya.
Abati Zulfikar, yang merupakan alumni dayah Ummul Ayman, yang sekarang sudah mendirikan pesantren, berpesan ;
“Lon beu meuikat baten ngen aneuk2 lon, ken hanya alumni neu peugah lee waled, tapi aneuk-aneuk lon. Arti jih, tanyoe nyoe ban mandum aneuk2 waled hingga sampoe oh matee.”
Salah seoarang putra Waled, Abi Abdul Malik menyampaikan harapan dalam pidatonya dihadapan IKABUA, “Lon harap bak ureng droeneuh ban-mandum, bek male-malee neu woe u rumoh asai, karena bagaimanapun, nyoe rumoh geutanyoe sit.”
Terakhir, Waled memberi nasehat kepada IKABUA, Waled berpesan ; “ikatan kita semua sudah ada, kita hanya perlu memperkuat ikatan tersebut agar tidak mudah rapuh dengan cara saling silaturrahmi.”
(Arza Belli)