Bireuen- pondok pesantren Jabal Nur Jadid Abdya melakukan kunjungan studi banding ke dayah Ummul Ayman Samalanga pada minggu (17/11/19). Romobongan tiba di Ummul Ayman pada pukul 20. 15 WIB setelah sebelumnya melaksanakan shalat magrib di kawasan Ulee Gle, Pidie Jaya. Ikut dalam rombongan tersebut Abon Armia DW, pimpinan dayah di maksud.
Acara diawali dengan makan malam bersama. Selanjutnya rombongan langsung menuju ke musalla Ar-Rahmah, tempat diadakannya kegiatan temu ramah dengan para santri dayah Ummul Ayman. Ustad Baharuddin Paris, salah seorang dewan guru dayah Jabal Nur Jadid dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Samalanga merupakan pusat pendidikan para santri. Lebih jauh beliau menjelaskan sistem yang diterapkan di pondok pesantren Jabal Nur Jadid Abdya.
Sebagaimana diketahui, pondok pesantren Jabal Nur jadid terletak di desa Meurandeh, Lembah Sabil, kabupaten Aceh Barat Daya, provinsi Aceh. Didirikan pada tahun 2002 oleh Abuya tgk. Nyak Diwan HS (almarhum), seorang tokoh agama yang pernah mengaji di dayah Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan dengan model pendidikan salafiyah sampai akhirnya diterapkan model pendidikan terpadu pada tahun 2004 dibawah pimpinan Tgk Armia DW, anak Abuya Tgk. Nyak Diwan HS. Tgk Armia DW (Abon) merupakan lulusan pesantren terkemuka di Aceh Tenggara yaitu pondok pesantren Darul Iman yang dipimpin oleh Abuya Drs. H. Bukhari Husni, MA yang lebih dahulu menerapkan sistem pendidikan terpadu.
Pimpinan dayah Ummul Ayman, Ayah nu’man menyambut baik kunjungan silaturrahmi ini. Dalam kata sambutanya Ayah menyampaikan agar silaturrrahmi ini terus berlanjut di masa yang akan datang. Lebih lanjut ayah menjelaskan tentang konsep pendidikan dayah Ummul Ayman. Ummul Ayman memiliki program pendidikan 10 tahun, dimulai dengan tiga tahun SMP yang diselaraskan dengan pendalaman kitab kuning semisal Al-Bajuri dan yang setingkat dengannya, tiga tahun Aliyah yang diselaraskan dengan pendalaman kitab kuning semisal kitab ‘ianatut thalibin dan yang setingkat dengannya, ditambah 4 tahun kuliah di STIS Ummul Ayman Pidie Jaya, maka genap 10 tahun. “inilah program yang sudah diterapkan oleh ayahanda Waled terhadap lembaga pendidikan Ummul Ayman”, kata ayah Nu’man.
Acara selesai sekitar pukul 11. 000 malam. Dilanjutkan dengan pertemuan dewan guru dayah Ummul Ayman dengan dewan guru dayah Jabal Nur Jadid. Dalam diskusi hangat tersebut banyak poin poin penting yang dibahas berkaitan dengan pendidikan, khususnya konsep yang diterapkan pada dayah masing-masing. Berkonsultasi dan berbagi pengalaman tentang kegiatan santri dan kepengurusan pondok pesantren.
Diskusi yang berlangsung hampir satu jam itu memberikan banyak hal yang tentang dunia pendidikan dayah. Selanjutnya para tamu beristirahat.
Pagi hari setelah sarapan pagi, para rombongan meninggalkan Ummul Ayman dan melanjutkan perjalanan setelah sebelumnya dilakukan penyerahan cindera mata oleh pimpinan dayah Ummul Ayman kepada pimpinan pondok pesantren Jabal Nur Jadid.(BA)