*Mulai dari pembacaan Yaasin 3 kali hingga salam-salaman dengan Syaikhuna Waled.
Samalanga – Salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam ialah bulan Syaban. Bulan ke-8 hijriah ini memiliki banyak keutamaan, khususnya saat Nifsu Sya’ban. Malam Nisfu Sya’ban juga dikenal dengan malam pergantian buku amalan, yang mana buku amalan kita setahun yang lalu di naikkan ke langit, dan diganti dengan buku yang baru.
Maka alangkah baiknya pada lembaran-lembaran baru buku tersebut kita isi dengan kebaikan dengan memperbanyak zikir dan ibadah pada malam Nisfu Sya’ban.
Nisfu Sya’ban merupakan salah satu hari besarnya Islam. Semua umat Islam merayakannya. Tak terkecuali di Dayah Ummul Ayman. Santri-santri Ummul Ayman sangat antusias menyambutnya. Sebagian besar santri Ummul Ayman berpuasa pada hari itu, juga dua hari kedepannya. Juga mengikuti rangkaian acara yang di gelar di dayah.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Dayah Ummul Ayman mengadakan sedikit acara setiap malam Nisfu Sya’ban. Mulai dari membaca Yasin 3 kali, berzikir bersama dan berakhir dengan salam-salaman dengan Syaikhuna Waled dan dewan guru.
Adapun niat pahala Yasin yang dibacakan, adalah :
- Bacaan Yasin yang pertama semoga dipanjangkan umur.
- Bacaan Yasin yang kedua diberikan rezeki yang halal dan berkah.
- Bacaan Yasin yang ketiga semoga wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Setelah membaca Yasin sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan zikir bersama. Setelah itu, Ayahanda, Syaikhuna Waled menyampaikan tausiah, tentang keutamaan bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan.
“Manusia yang paling baik adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Makanya kami harapkan untuk ananda sekalian, momentum Nishfu Sya’ban ini kita azamkan dalam hati agar menjadi insan yang berguna.”
“Tujuan Waled mendirikan Ummul Ayman adalah untuk menciptakan insan-insan yang berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi santri-santri yang merusak di sini. Jadilah kalian pribadi yang bisa diambil manfaat oleh orang lain.” Nasehat Waled kepada santri.
Usai tausiah, santri dan dewan guru yang berjumlah sekitar 2000 orang antrian untuk bersalaman dengan Waled, guna meminta maaf, karena malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pengampunan. Satu persatu santri membentuk barisan, di kawal oleh guru-guru yang sudah terlebih dahulu mendapatkan kesempatan untuk bersalaman dengan Waled. []