Setiap harinya, seusai sarapan pagi, santri dayah salafiyah Ummul Ayman Samalanga selalu meluangkan waktu mereka untuk menyempatkan shalat dhuha, atau sekitar pukul 08:00 hingga 08:30 wib.
Dari dulu hingga sekarang, ibadah shalat sunat dhuha ini sudah dipraktekkan oleh para santri setiap paginya sesaat sebelum memulai jam belajar dhuha yang start pada pukul 08:45 wib. Hal itu seperti dikatakan salah seorang pengajar dayah setempat, Tgk. M. Isa Ismail, SHI yang berjabat sebagai Kepala bagian (Kabag) seksi jama’ah dayah setempat.
Praktek shalat sunat yang satu ini terbilang salah satu ibadah yang amat dianjurkan. Diantara dalil anjurannya adalah sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata:
“Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku tiga perkara; berpuasa tiga hari setiap dalam satu bulan, dan menerjakan dua raka’at shalat dhuha, dan bahwa aku shalat witir sebelum tidur.”
HR: Syaikhaani (Bukhari dan Muslim)
Masih menurut Tgk. M. Isa, ada juga sebagian santri lainnya yang lebih memilih menunaikan shalat sunat tersebut setelah selesai belajar dhuha (mengaji kitab kuning waktu dhuha) yang berlangsung selama dua jam atau hingga pukul 10:45 wib.
“Soalnya kalau usai ngaji nggak ada lagi aktifitas, cuma nunggu jam tidur siang aja, jadi shalatnya bisa lebih puas” ujar salah seorang santri dayah yang dipimpin oleh Tgk. H. Nuruzzahri Yahya itu. (MY)