Bukan saja ilmu agama yang perlu kita ajar kepada anak agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat , akan tetapi ilmu dunia pun harus kita ajarkan kepada anak sebagai khalifatullah dalam bumi ini, agar dapat memanfaatkan bumi ini sebagai lahan mencari harta halal dan dapat memberdayakan serta melestarikannya.
Menata hidup dengan hasil karyanya sendiri adalah membutuhkan kepada ilmu untuk berusaha menurut bakatnya masing-masing, orang yang hidup di lingkungan pertanian harus menguasai ilmu pertanian agar usahanya tidak sia-sia bahkan dapat menguntungkan pihak lain dengan membayar zakat, hidup di lingkungan pantai dan tepi laut diharuskan untuk dapat mengetahui ilmu kelautan agar perbendaharaan laut dapat diambil sebagai rezekinya, begitu juga orang-orang yang hidup di lingkungan yang berpotensi agar dapat menguasai ilmu untuk bisa memperoleh hasil dari karyanya itu sebagai antisipasi dari pengangguran dan meminta-minta, karena pengangguran dan meminta-minta adalah suatu sifat yang tercela dalam agama.
يد العليا خير من يد السفلى
(Tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah)
Makanya dunia pesantren selain mengajarkan ilmu agama lewat kitab-kitab kuningnya pun juga mempraktekkan usaha-usaha wiraswasta yang sesuai dengan lingkungan pesantren dan santri itu sendiri, seumpama praktek cara menanam palawija, menanam tanaman keras seperti pohon jati dan lainnya, sebagaimana yang dipraktekkan oleh santri Pesantren Mahasiswa Ummul Ayman Meurah Dua Pidie Jaya.