Setelah menempuh perjalanan panjang selama enam tahun di Dayah Ummul Ayman, 212 santri/wati kelas 3 ‘Aliyah di wisudakan. Jumlah santri dayah Ummul Ayman yang diwisudakan pada tahun ini ada 212 orang, dengan santri putra 138 orang, dan santri putri 74 orang.
Perjalanan yang di tempuh oleh mereka sangatlah panjang. Mulai dari menghafal Al-Qur’an, Hadist, hingga mengikuti ujian akhir dayah yang berlangsung dalam bulan Ramadhan menjadi tantangan yang harus mereka hadapi. Namun itu semua telah telah terlewati, 212 santri tersebut berhasil melalui semua ujian yang diselenggarakan oleh Dayah, sehingga mereka berhak untuk berdiri di atas panggung wisuda.
Wisuda santri putra telah berlangsung pada tanggal 11 Mei 2023, sedangkan wisuda santri putri selang beberapa hari kemudian, yaitu pada tanggal 14 Mei 2023.
Tamu undangan yang terdiri dari wali santri menghadiri acara tersebut yang bertempat di dalam kompleks Dayah Ummul Ayman Samalanga. Panggung didirikan di halaman depan dayah dengan kursi-kursi yang diatur sedemikian rupa di depan panggung acara.
Pada saat Moderator memberikan aba-aba sebelum acara dimulai, para wisudawan satu persatu berjalan seraya berbaris mamasuki tempat acara, lansung menuju ke kursi masing-masing yang telah disediakan. Waled Nuruzzahri sebagai pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga juga ikut masuk ke tempat acara beserta dengan guru-guru lainnya.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an beserta terjemahan. Kemudian dilanjutkan dengan shalawat.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, wisuda putra pada tahun ini tidak hanya diisi dengan kata perpisahan dalam tiga bahasa, namun, tahun ini santri putra memiliki seorang santri yang mahir dalam berbahasa Mandarin, oleh karena itu wisuda putra kali ini diisi dengan kata perpisahan dalam empat bahasa.
Sedangkan santri putri, juga menampilkan seorang santriwati yang menghafal Hadist Arba’ain beserta terjemahannya dalam bahasa Inggris.
“Ummul ayman tidak hanya mengajarkan kami ilmu agama, akan tetapi Ummul Ayman juga mengajarkan kami tentang kehidupan, terutama anak yatim seperti kami.” Kata Muhammad Al-Kausar, salah satu Wisudawan yang mewakilkan kata-kata perpisahan dari santri putra.
Waled juga menyampaikan dalam nasehatnya pada saat wisuda santri putra : “Jangan sekali-kali kalian meninggalkan pendidikan di pesantren sebelum umur 25 tahun, jangan sekali-kali kalian berkeluarga sebelum berumur 25. Fokuslah pada pendidikan agama, fokuslah meununtut ilmu agama, tidak mesti di Ummul Ayman. Pergilah kemanapun yang kalian mau, asalkan kalian tidak pernah meninggalkan menuntut ilmu, karena ilmu tersebut agar berguna bagi kalian baik di dunia ataupun di akhirat kelak.”
Pada wisuda santri putri, salah satu wali santri menyampaikan kesannya : “Hari ini kalian memang diwisuda, namun, tinggal, atau melanjutkan pendidikan di pesantren itu lebih baik bagi kalian, agar kalian tidak terlepas dari pendidikan agama.”
“Jangan pernah berhenti belajar, jadilah orang yang berilmu yang bisa mamberi ilmu kepada orang lain, jadilah orang sukses, yang bisa menyukseskan orang lain, dan jadilah orang kaya, yang bisa mengkayakan orang lain.” Pesan Bunda Aisyah, selaku pengasuh Dayah Ummul Ayman putri.
Ummul Ayman putri turut mengundang seorang tokoh wanita, yaitu Ibu Rosmawardani, S.H, M.H, yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh periode 2020-2021. Beliau juga berpesan kepada para Wisudawati ; “Perempuan itu harus berpendidikan, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kapasitas pada dirinya, agar dihormati.”
Pagi itu, acara berlansung dengan khidmat. Senyuman-senyuman bahagia terukir indah pada wajah santri yang diwisuda, bahagia atas pencapaiannya yang telah berhasil menempuh perjalanan pendidikan selama enam tahun di Dayah Ummul Ayman.