Dayah Ummul Ayman Samalanga kembali wisudakan 203 santri, dengan jumlah 134 santri putra dan 69 santri putri.
Para santri/wati yang telah menempuh pendidikan selama enam tahun di dayah Ummul Ayman, akan diwisudakan. Ummul Ayman mempunyai program pembelajaran sepuluh tahun, dengan 3 tahun tingkat wustha (SMP), 3 tahun tingkat Aliyah (MAS), dan 4 tahun tingkat Ma’had Ali (kuliatul muallimin).
Acara ini di selenggarakan di halaman depan komplek Dayah Ummul Ayman Samalanga. Panggung wisuda didirikan di tengah-tengah halaman, dengan kursi yang berjejer rapi di depan panggung wisuda. Kursi-kursi ini dipisahkan menjadi dua bagian, di sebelah kanan panggung merupakan kursi untuk para santri/wati yang di wisudakan, sedangkan untuk disisi kiri panggung untuk para tamu undangan, dan juga musala putra sebagai tempat untuk tamu perempuan.
Wisuda tahun ini di adakan beberapa hari sebelum liburan puasa Ramadhan. Lebih tepatnya, wisuda santri putra jatuh pada tanggal 24 maret dan wisuda santri putri pada tanggal 26 maret.
Ada hal menarik yang terjadi pada wisuda putra tahun ini, Waled Nu (sapaan kepada pimpinan Dayah Ummul Ayman, Waled Nuruzzahri) kembali mengundang tamu dari luar negeri. Tamu tersebut bernama Muhammad, asal Gambia, Senegal, Afrika Barat. Tamu ini sudah beberapa kali mengunjungi Dayah Ummul Ayman, dan tamu ini juga pernah menjadi tamu pada acara wisuda tahun lalu, bersama temannya yang berasal dari Tajikistan.
Akan tetapi, pada tahun ini beliau tidak datang bersama temannya yang berasal dari Tajikistan tersebut. Melainkan, beliau mengajak dua orang temannya yang juga sama-sama berasal dari Gambia. Namanya adalah Amin dan Gaba.
Wisuda putri juga tidak kalah menarik, Ummul Ayman kedatangan empat tamu istimewa, dua tamu dari Palestina, dan juga dua tamu yang berasal dari Gambia. Masing-masing dari mereka memberi ucapan selamat kepada wisudawan menggunakan bahasa Inggris, dan satu orang menggunakan bahasa Arab. Terdapat dua santriwati yang berdiri di samping tamu untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Dua tamu yang berasal dari Palestina bernama Nur Taufiq Al Haj, dan Samar Al Haj. “Al Haj” merupakan sebuah marga. Sedangkan dua tamu yang berasal dari Gambia bernama Maryam dan Aisyah.
“Insyaallah tamu2 ini akan menetap di dayah Ummul Ayman untuk belajar Alquran, sebagaimana tahun lalu tamu yang berasal dari Gambia dan Tajikistan yang menetap di Ummul Ayman untuk belajar Alquran.” Kata Waled dalam pidatonya. Menjelaskan tentang kecemburuan perempuan dari Palestina dan Gambia ini kepada teman-teman mereka yang bisa membaca Al-Qur’an setelah sebulan belajar di Ummul Ayman.
Seperti biasanya, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an beserta penerjemahan dalam bahasa Inggris, kemudian di lanjutkan dengan shalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Semua hadirin diharuskan untuk berdiri dari tempat duduknya untuk bersalawat kepada Nabi.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kata-kata perpisahan dalam 3 bahasa dari santri kelas 6. Yaitu Bahasa Arab, bahasa Inggris, dan kemudian bahasa Indonesia.
Setiap acara wisuda, dipastikan selalu ada Himne, gunanya untuk menghibur penonton dengan lantunan syair-syair yang dinyanyikan oleh para santri/wati. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini baik santri putra maupun santri putri tidak hanya melantunkan lagu “Indonesia raya” dan “Ummul Ayman” saja. akan tetapi, grub Himne dari kelas 6 juga melantunkan “Syair wajib Ummul Ayman”.
Syair ini di karang sendiri oleh Waled Nuruzzahri. Syair ini selalu di lantunkan oleh para santri selesai sholat shubuh secara berjamaah di mushalla. Syair ini bercerita tentang bagaimana kita harus menghormati orang-orang yang telah berjasa dalam hidup kita, ibu yang sudah mengandung kita dan melahirkan, ayah yang bersusah payah untuk membiayai kehidupan kita, dan guru sebagai orang yang memberi ilmu kepada kita agar menjadi mahkluk yang berguna.
Yang terakhir adalah pembacaan ikrar, yaitu; sumpah para santri untuk selalu menjaga nama baik dayah Ummul Ayman. Semua acara tersebut ditampilkan oleh santri/wati kelas 6 Aliyah.
Acara di tutup dengan pidatonya dari pimpinan Dayah Ummul Ayman. Ayahanda, Waled Nuruzzahri berpesan kepada para santri, di manapun nanti mereka berada, agar selalu menjaga nama baik Ummul Ayman. Dan juga jangan pernah meninggalkan sholat, serta selalu berada di jalan kebaikan.
Kedua acara tersebut berlangsung khidmat. Sebagai penutupan, waled berdoa agar semua santri yang diwisudakan kelak akan menjadi orang yang sukses, dan berguna bagi masyarakat.
(Bukhari)