Asset 3 (3)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

UMMUL AYMAN

SAMALANGA-BIREUN-ACEH

Berita Terpopuler

IMG-20240125-WA0044

Berkilau di Bawah Cahaya Ilmu: Yudisium angkatan ke-3 STIS Ummul Ayman Mengabadikan Prestasi 130 Lulusan.

_YUA6753

Kapolres Bireuen Sosialisasikan Bahaya Kenakalan Remaja dan Narkoba di Dayah Ummul Ayman Samalanga

DSC00579

Seminar Nasional di YPI Ummul Ayman, Angkat Tema ‘Runtuhnya Khilafah Usmani dan Munculnya Negara Bangsa,’

WhatsApp Image 2023-10-04 at 21.29.29

Amrul Yunan Usman, Santri Berprestasi, Terpilih Sebagai Finalis Duta Santri Nasional 2023

IMG-20230929-WA0010

Ummul Ayman Bershalawat, Memperingati Maulidurrasul

IMG-20230909-WA0110

Bintang Muda Bercahaya ; Seorang Teungku Raih Beasiswa BIB 2023

UMMUL AYMAN ISLAMIC GLOBAL (Ketika Warga Rusia dan Afrika Jadi Santri di Ummul Ayman)

Selama Ramadhan, Mr Muhammad (Senegal) dan Abu Ali (Tajikistan, Rusia) menyantri di Dayah Ummul Ayman, Samalanga. Asuhan ‘Ayah 1000 Anak Yatim’, Syaikh Nuruzzahri (Waled Nu).

Berawal dari kedatangan mereka di hari wisuda, beberapa minggu sebelum Ramadhan. Waled menjamu mereka di aula. Ada banyak tawa dan kehangatan yang dirasakan dua pelajar asing ini ketika itu.

Mereka nyaman dan sepakat selama Ramadhan akan mendalami bacaan Alquran dan ilmu agama di Ummul Ayman. Tepat di 6 Ramadhan, mereka kembali ke Umay. Bagai anaknya sendiri, Waled mengajak mereka ke pasar dan menghadiahi mereka dua buah baju gamis (jubah).

Saban hari, mereka layaknya santri Umay lainnya; belajar Alquran, Bahasa Arab, ilmu-ilmu agama dan shalat tarawih berjamaah. Mereka tentu hanya bisa berbahasa Inggris. Pengajarnya tak hanya dari dewan guru, ada juga dari adik-adik kami jenjang SMP/SMA yang menguasai B. Inggris.

Selain menimba ilmu, dua WNA ini juga mengajarkan bahasa Perancis untuk adik-adik kami yang menetap di dayah.

“Are you happy?” tanya Waled ketika buka puasa bersama saban sore. Mereka mengangguk sembari tersenyum. Mr Muhammad sebelah kanan, Mr. Abu Ali sebelah kiri Waled. Saban senja, mereka bagai bodyguard Waled.

Sebelum buka, dua santri disuruh maju untuk tausiah, menggunakan B. Inggris dan B. Arab. “Harus pake dua bahasa itu, ini sebagai media dakwah juga untuk dua tamu kita ini,” ujar Ayahanda, Waled.

Kedua santri asing ini sangat bahagia. Bahkan mereka mengusulkan Ummul Ayman membuka kelas internasional. Nantinya mereka akan mengajak teman-teman asing lainnya untuk belajar agama di dayah asuhan Syaikh Waled Nuruzzahri ini.

(Bukhari)

Kisah Inspiratif

Berita Terkini

.